Merancang Sepatu Olahraga Voli Dengan Pendekatan Ship
DOI:
https://doi.org/10.54543/fusion.v2i07.208Keywords:
sepatu olahraga voli, pendekatan ergonomi total, SHIP Approach, holistikAbstract
Era globalisisi saat ini, industri sepatu olahraga dituntut untuk meningkatkan mutu produk agar dapat bersaing untuk kelangsungan produksinya. Dalam upaya meningkatkan mutu produk sepatu olahraga di dalam mendesain sebaiknya menggunakan pendekatan ergonomi total (PET). Tujuan menggunakan PET di dalam proses mendesain sepatu olahraga bertujuan untuk meminimalkan dampak dari penggunaan desain produk tersebut. Dampak seminimal mungkin dapat dilakukan dengan pendekatan SHIP atau SHIP Approach yaitu perbaikan dilakukan secara menyeluruh terhadap seluruh aspek ergonomi dalam proses perancanagn produksi dari hulu sampai hilir dengan berkesinambungan dan terintegrasi. Pengalaman dan ilmu yang digunakan disesuaikan dengan kebutuhan, masukan berbagai nara sumber, pakar ataupun praktisi untuk membahas semua permasalahan timbul atau dihadapi. Karakteristik pendekatan SHIP dilakukan dengan cara mengidentifikasi, menganalisis, dan memecahkan masalah sehingga dapat mencapai hasil yang dapat dibahas berkelanjutan dalam menyelesaikan masalah aman untuk mendukung gerakan dalam berolahraga voli. Holistik merupakan salah satu bagian dari SHIP. Permasalahan yang muncul dalam mendesain sepatu olahraga semakin hari semakin kompleks. Hal tersebut disebabkan karena semakin majunya teknologi maka akan semakin mengertinya manusia akan kenyamanan maka semakin banyaknya tuntutan akan kenyamanan dalam menggunakan suatu desain produk, salah satunya desain sepatu olahraga voli. Perkembangan teknologi dan kehidupan masyarakat seakan-akan berjalan sebagai sesuatu yang terpisah. Oleh sebab itu, diperlukan paradigma baru dalam pemecahan masalah-masalah yang ada. Berpikir desain (Design thinking) adalah cara berpikir holistik yang mampu menghasilkan gagasan dan ide kreatif bagi pemecahan persoalan yang ada di masyarakat.Akan tetapi, berpikir desain di sini adalah desain dengan domain yang lebih luas dengan melibatkan pendekatan multidisiplin. Paradigma ini diharapkan dapat membuka peluang pemecahan masalah dengan menggunakan pendekatan holistik dan berbasis kelokalan Indonesia.